REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan anggota sekretariat gabungan dinilai memiliki konsesi-konsesi politik tertentu antara pemerintah dengan partai politik. Pengamat politik, Yudi Latief, menjelaskan adanya pertentangan dalam sekretariat gabungan membuat SBY harus mengakomodasi beberapa permintaan partai.
"Pertentangan dalam setgab sendiri memang cukup krusial. Kelihatannya, SBY ingin mengakomodir setgab dan tentunya ada konsesi-konsesi yang kita tidak tahu apa,"ujar Yudi saat dihubungi Republika, Kamis (15/3).
Yudi menjelaskan saat ini, sudah tidak mungkin bagi pemerintah untuk mundur dari kebijakan menaikkan harga BBM. Pasalnya, sudah terjadi gembar-gembor secara nasional. "Kalau tidak jadi akan kehilangan muka,"ungkapnya.
Kemarin malam, Presiden SBY memanggil beberapa menteri Kabinet Indonesia Bersatu Jilid 2 dan Ketua Partai Politik anggota Setgab. Dalam pertemuan tersebut, semua Ketua Umum serta Sekjen partai koalisi hadir disamping menteri-menteri terkait.
Tampak dalam konferensi pers, Wapres Boediono, Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Mensesneg Sudi Silalahi, Menteri ESDM Jero Wacik, Menteri Keuangan Agus Martowardojo. Ketum Partai Golkar Aburizal Bakrie, Ketum PPP Suryadharma Ali, Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Presiden PKS Lutfi Hasan Ishaq, ketum PD Anas Urbaningrum, Sekjen Partai Demokrat, Edhie Baskoro.