REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menyeruaknya Partai Nasdem di posisi empat besar berdasarkan jajak pendapat yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI) harus diantisipasi oleh semua pihak. Termasuk internal Nasdem itu sendiri.
''Jangan sampai hasil survei hanya sebagai mirror image, yang menganggap dan berasumsi bahwa diri sendiri bagus padahal tidak menurut banyak orang,'' kata anggota Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Tiffatul Sembiring, di gedung DPR, Jakarta, Senin (12/3).
Sebelumnya, Ahad (11/3), LSI merilis jajak pendapat mengenai tingkat elektabilitas partai jika diadakan saat ini. Hasilnya, Partai Golkar menempati posisi pertama dengan perolehan 17,7 persen. Kemudian PDI Perjuangan 13,6 persen, Partai Demokrat 13,4 persen, Partai Nasdem 5,9 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 5,3 persen, PPP 5,3 persen, Partai Keadilan Sejahtera 4,2 persen, Partai Gerindra 3,7 persen, Partai Amanat Nasional (PAN) 2,7 persen, dan Partai Hanura 0,9 persen
Dalam survei ini, hanya Partai Golkar dan Partai Nasdem yang mengalami kenaikan dari survei LSI sebelumnya. Golkar naik dari 15,5 persen dan Nasdem dari 1,6 persen. Dikatakan, kenaikan itu karena faktor iklan yang gencar.
Menurut Tiffatul, mulai naiknya elektabilitas Partai Nasdem harus jadi bahan instrospeksi. Pasalnya, survei itu dilakukan saat ini. Sementara, pelaksanaan pemilu masih dua tahun mendatang. ''Ini masih ada waktu sampai 2014 untuk memperbaiki kinerja,'' kata Tifatul.
Apalagi, ia melihat naiknya elektabilitas partai baru itu karena adanya keinginan masyarakat untuk mencari suatu alternatif dari pilihan-pillihan yang ada. Sehingga harus menjadi bahan pertimbangan bagi partai-partai lain, termasuk PKS.
''Ini bisa menjadi warning bagi semua partai yang ada, khususnya partai-partai yang ada di parlemen. Nasdem muncul karena masyarakat ingin mencari alternatif baru. Partai lain harus introspeksi,'' papar Menkominfo tersebut.
Hal senada diungkapkan Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura, Saleh Husin, yang mengatakan hasil survei LSI bukan akhir. Melainkan permulaan untuk segera melecut semangat kerja kader-kader partai. ''Biarkan partai dengan pemilunya sendiri-sendiri, yang jelas Hanura pasti bertahan di 2014,'' tegas dia.