REPUBLIKA.CO.ID, Acara peluncuran buku biografi Tanri Abeng menjadi ajang reuni. Ya, reuni menteri semasa Kabinet Reformasi di bawah kepemimpinan BJ Habibie. Dalam acara itu, Tanri mengucapkan terima kasih kepada BJ Habibie dan segenap undangan yang hadir.
Penyuka olahraga tenis lapangan ini, mengungkapkan, di awal menjadi menteri dirinya mendapat tugas membenahi Garuda Indonesian Airways. Di matanya, perusahaan penerbangan nasional itu sudah sangat carut marut. Betapa tidak, salah satu BUMN itu menderita kerugian cukup besar dengan utang senilai 16 miliar dolar AS.
Perintah membenahi manajemen Garuda pun datang langsung dari Presiden Soeharto. Dalam pesannya kepada dirinya, Soeharto meminta agar Garuda bisa diselamatkan.
Menindaklanjuti perintah itu dia pun langsung melakukan renegoisasi pembayaran utang perusahaan tersebut kepada para kreditor. " Padahal saat itu saya baru tugas dua minggu," cerita Tanri.
Langkah kedua menangani masalah Garuda yakni membabat habis direksinya. " Saya bilang ke pak Harto saat itu, harus ganti direksinya," ujarnya.
Menjelang usai acara, Tanri Abeng menyerahkan buku biografinya secara simbolis kepada BJ Habibie, Irman Gusman dan sejumlah undangan lainnya.