Jumat 02 Mar 2012 17:09 WIB

Mendagri: Kepercayaan kepada PNS Turun

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Gamawan Fauzi
Foto: Antara/Reno Esnir
Gamawan Fauzi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Banyaknya pemberitaan negatif kepada pegawai negeri sipil (PNS), seperti mafia pajak Gayus dan Dhana Widyatmika (DW), korupsi, malas bekerja, hingga membebani anggaran membuat kepercayaan masyarakat kepada birokrasi tergerus.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengatakan, terjadi penurunan tingkat kepercayaan kepada PNS. Padahal berdasarkan pengalamannya menjadi PNS selama 30 tahun, dulu kepercayaan masyarakat kepada abdi negara luar biasa tinggi.

Meski begitu, pihaknya tidak menyalahkan pers maupun orang yang menuding tersebut. Gamawan meminta agar PNS harus melakukan introspeksi diri. "Mungkin karena diberitakan jelek terus. Kalau berita seperti itu dulu tidak ada jadi trust publik besar," kata Gamawan di Jakarta, Jumat (2/2).

Karena itu, pihaknya meminta seluruh PNS agar dapat mengembalikan kepercayaan itu dengan memberi pelayanan terbaik. Selain itu, imbuhnya, tidak menyalahkan orang lain, tidak korupsi maupun memiliki rekening gendut adalah cara terbaik melakukan introspeksi.

Menurut Gamawan, kasus DW yang baru terungkap itu mungkin fenomena gunung es, sehingga lebih baik aparat membongkar semua. "Kita harus rela bersih-bersih semua," katanya.

Pihaknya juga memperhatikan pernyataan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara (PAN) dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar yang menyebut hanya lima persen PNS yang memiliki kompetensi. Dijelaskannya, masalah pelik itu harus menjadi perhatian semua pemerintah daerah.

Kalau data Menpan valid, imbuhnya, maka menjadi tugasnya untuk melakukan koreksi. Hikmahnya adalah pimpinan jangan meletakkan aparatur suka-suka, seperti sarjana agama menjadi kepala Dinas Pekerjaan Umum. "Jangan karena kedekatan, jadi harus objektif," imbuhnya.

Gamawan mengingatkan, kalau ditemukan fakta-fakta bermasalah terkait PNS oleh pihak lain, jangan mengelak. Jawabannya adalah pembenahan personal dan memperbaiki diri. Sehingga pimpinan jangan berhenti mengingatkan dan terus memberi teladan kepada jajarannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement