REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekitar 140 penumpang Garuda penerbangan GA218 rute Jakarta-Yogyakarta terlantar 14 jam. Penerbangan pengganti yang telah dijanjikan hingga kini belum terealisasi. "Seharusnya kita berangkat tanggal 29 Februari jam 19.30 WIB," tulis salah satu penumpang Sofriyanto melalui pesan pendek, Kamis (1/3).
Setelah penumpang bersiap di ruang tunggu ternyata ada pengumuman delay terbang hingga pukul 20.10 WIB. Setelah berada di kabin, ternyata pesawat tidak segera take off. Sampai pukul 21.45 WIB ada pengumuman jika penumpang dimohon turun karena Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta sudah tutup jam operasionalnya dalam 30 menit ke depan.
Sampai pukul 23.15 WIB tidak ada kejelasan. Barulah pukul 00.15 WIB manajemen Garuda menyediakan penginapan di hotel. "Tapi belum jelas akan ke Yogyakarta jam berapa. Cuma diinformasikan jam 05.00 WIB diberangkatkan ke Cengkareng lagi, di-schedulle jam 06.10 WIB," papar Sofriyanto.
Kenyataannya jadwal pengganti overlap dengan penumpang reguler. Kepastian keberangkatan para penumpang pun masih buram. Seringnya delay, buruknya pelayanan mulai check in sampai di dalam pesawat hingga tingginya risiko terkait keselamatan menjadi 'noda besar' bagi maskapai di Indonesia. Berbagai pihak pun mendesak pemerintah melakukan evaluasi terhadap semua maskapai.