Senin 27 Feb 2012 13:15 WIB

Indonesia-Saudi Bahas Perlindungan TKI

TKI, ilustrasi
Foto: Antara
TKI, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Delegasi parlemen Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan Arab Saudi di hari terakhir Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen G20 ke-3. Ketua DPR, Marzuki Alie, menyampaikan kepada Ketua Majelis Syuro Arab Saudi, HE Dr. Abdullah Al-Sheikh, untuk meminta dukungan parlemen Arab Saudi memberikan perlindungan khusus kepada tenaga kerja Indonesia (TKI).   

‘’Dalam pertemuan dengan Arab Saudi, kita bicara tentang perlindungan tenaga kerja Indonesia yang jumlahnya sudah di atas satu juta,’’ kata Marzuki pada Ahad (26/2) malam waktu setempat atau Senin (27/2) dinihari WIB.

Marzuki menyebut mayoritas masyarakat Indonesia beragama Islam. Itu artinya Indonesia dengan Arab Saudi mempunyai kepercayaan yang sama.

‘’Tentunya sebagai sesama Islam, mereka tentunya harus mempertimbangkan hal demikian,’’ katanya. ’’Tapi, kami yang jelas menyampaikan kepada parlemen Arab Saudi agar memberikan dukungan dalam rangka percepatan pemberian perlindungan pada TKI khususnya yang bekerja di Arab Saudi.’’

Rombongan delegasi malam itu juga mengadakan pertemuan dengan warga Negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Riyadh. Acara yang digelar di KBRI Riyadh hingga tengah malam itu diwarnai dengan sejumlah pertanyaan warga yang mengigit.

Vita, salah satu warga, mempertanyakan dana kampanye partai politik yang terbilang tak masuk akal. Vita juga menanyakan soal DPR dan Presiden yang ribut terus. Sementara, Agung menyarankan agar Indonesia menerapkan hukum potong tangan untuk menghukum para koruptor. Ada juga warga yang mengetes Marzuki Alie dengan menanyakkan berapa jumlah produk undang-undang yang telah dihasilkan DPR.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement