REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Delegasi parlemen Indonesia mengadakan pertemuan bilateral dengan tuan rumah Arab Saudi di hari terakhir Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen G20 ke-3. Dalam pertemuan tersebut, delegasi meminta penambahan kuota haji Indonesia.
‘’Dalam forum internasional, kita biasanya mencari kesempatan untuk melakukan hubungan bilateral. Kita membicarakan segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan kita,’’ ujar Ketua Delegasi Parlemen Indonesia, Marzuki Alie, Ahad (26/2) malam waktu setempat atau Senin (27/2) dinihari WIB. ‘’
Marzuki mengaku dirinya tahun lalu pernah menulis surat kepada parlemen Arab Saudi terkait permintaan penambahan kuota. Berdasarkan surat tersebut, pemerintah Arab Saudi akhirnya bersedia menambah kuota haji untuk Indonesia.
‘’Pemerintah sebelumnya sudah membuat surat, tapi tidak dipenuhi. Lalu, saya saat itu berkomunikasi dengan ketua parlemen Arab Saudi dan diminta untuk menyampaikan dalam bentuk surat,’’ tutur Marzuki. ‘’Kita sampaikan dan alhamdulillah diberikan tambahan lima sampai sepuluh ribu. Saya tidak tahu angka tepatnya berapa, tapi yang jelas ada tambahan.’’
Daftar tunggu haji Indonesia kini mencapai hingga tujuh tahun. Karena itu, delegasi parlemen Indonesia memanfaatkan momen Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen G20 ke-3 untuk membahas masalah penambahan kuota haji dengan delegasi parlemen Arab Saudi.
Delegasi Indonesia juga menyampaikan perlu adanya peningkatan pelayanan bagi jamaah haji Indonesia. Apalagi, jamaah haji Indonesia merupakan jamaah haji terbesar sehingga perlu mendapat perlakuan khusus.
Marzuki yakin Arab Saudi akan memenuhi permintaan parlemen Indonesia. Karena, ada tanda-tanda yang memperlihatkan Arab Saudi akan memperjuangkan permintaan Indonesia soal penambahan kuota.
‘’Ada tanda-tanda seperti disampaikan Hidayat Nur Wahid. Kalau dia (Ketua Parlemen Arab Saudi, HE Dr. Abdullah Al Sheikh, red) memegang hidungnya dengan ujung jari telunjuk, itu tanda bahwa dia akan berusaha keras,’’ katanya. ‘’Jadi, dia nyatakan keseriusannya dengan memegang hidung. Itu tanda bahwa dia akan berusaha keras memenuhi permintaan kita.’’
Hidayat, anggota delegasi parlemen Indonesia, sebelumnya mengatakan kuota haji Indonesia kini mencapai 210 ribu. Dengan hitungan 1:1000, Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 230 juta jiwa itu semestinya mendapat kuota 230 ribu. Itu berarti masih ada kekurangan sekitar 20 ribu kuota.