Ahad 26 Feb 2012 23:30 WIB

Parlemen G20 Usulkan Dialog sebagai Solusi Terorisme

terorisme
Foto: cicak.or.id
terorisme

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Pertemuan Konsultasi Ketua Parlemen G20 ke-3 di Riyadh, Arab Saudi, membahas masalah terorisme. Sebagai kesimpulan pembahasan, anggota delegasi parlemen G20 sepakat mengembangkan budaya dialog sebagai jalan untuk mengatasi masalah terorisme.

‘’Pidato intervensi Indonesia mendapat sambutan positif dari tuan rumah Arab Saudi dan pihak delegasi lainnya seperti Turki dan Brasil,’’ kata anggota delegasi parlemen Indonesia, Hidayat Nur Wahid, Ahad (26/2). ‘’Kita menyampaikan bahwa parlemen harus menjadi contoh dalam membudayakan dialog antar kebudayaan, bangsa dan agama.’’

Hidayat menilai parlemen harus memberikan komitmen dan membuat program-program untuk menyebarluaskan budaya dialog. Karena, dialog peradaban menjadi salah satu cara efektif dalam meningkatkan kualitas masyarakat dan demokrasi.

Kalau kualitas demokrasi meningkat, lanjut Hidayat, maka parlemen bisa memberikan kontribusi untuk menyelesaikan permasalahan di tingkat lokal, nasional, dan bahkan internasional. Bahkan, demokrasi bisa menjadi cara menjauhkan masyarakat dari perilaku ekstrimis, eksklusifisme, dan terorisme.

‘’Dengan kata lain, orang tidak lagi perlu mengambil alternatif terorisme,’’ katanya. ‘’Karena, mereka tahu melalui demokrasi bahwa beragam permasalahan bisa kita perjuangkan dan bicarakan dengan hasil-hasil maksimal.’’

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement