Rabu 22 Feb 2012 13:58 WIB

Wah, 10 Tahun Lagi Indonesia Kehabisan Minyak

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK --  Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta, mengatakan, 10 tahun lagi Indonesia akan kehabisan bahan bakar minyak.

Sehingga, kata dia, Indonesia perlu mencari sumber energi pengganti. "Saat ini produksi bahan bakar minyak (BBM) kita terus menurun," kata Menristek Gusti Muhammad Hatta di Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Rabu.

Ia mengatakan, untuk mengantisipasi kehabisan BBM maka pemerintah sudah siap membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Pembangunan PLTN, kata dia, diusulkan di Provinsi Bangka Belitung atau Kalimantan Selatan.

Sebab daerah tersebut sangat cocok untuk pengembangan sumber energi nuklir. Apabila tidak segera dipersiapkan untuk pengganti BBM, dipastikan akan banyak pabrik tutup sehingga menimbulkan pengangguran.

Karena itu, kata dia, pihaknya terus mensosialisasikan kepada masyarakat tentang manfaat kegunaan sumber energi nuklir. Selain itu juga, memberikan sumbangan besar terhadap kesejahteraan masyarakat.

Penggunaan sumber energi nuklir juga dapat dimanfaatkan untuk peningkatan produksi pangan. Menurut dia, produksi bibit padi yang dari radiasi nuklir hasilnya jauh lebih baik dibandingkan dengan bibit padi lokal.

Padi dari hasil radiasi nuklir memiliki keunggulan, di antaranya jarak panen cukup pendek, produksi cukup tinggi, rasanya enak dan tahan serangan hama. "Selama ini pendapatan petani cukup tinggi setelah menggunakan bibit unggul yang dari radiasi nuklir itu," katanya.

Menristek Gusti menyebutkan, pemerintah sudah siap untuk pembangunan PLTN apabila masyarakat bersedia dan menerimanya. Sebab penggunaan sumber daya energi nuklir relatif murah.

"Bila masyarakat sudah siap menerimanya pembangun PLTN maka pemerintah akan membangunya," ujar menjelaskan. Menyinggung penggunaan teknologi dan sumber daya manusia (SDM), kata dia, pemerintah sudah menyiapkan dan tidak ada masalah. "Kami berharap masyarakat mau menerima pengembangan sumber energi nuklir."

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement