REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) masih melakukan simulasi perhitungan kenaikan harga BBM terhadap kenaikan harga dan inflasi. Kepala BPS Suryamin mengungkapkan pihaknya telah mengkaji kenaikan Rp 500, Rp 1000 dan Rp 1500 terhadap kemungkinan dampak peningkatan inflasi.
Namun, ia enggan menyebutkan kemungkinan angka kenaikan terbaik yang memberikan dampak inflasi yang paling kecil. "Nanti tunggu pemerintah putuskan saja, kita akan kaji," ujar Suryamin, Selasa (21/2) di kantor Bappenas usai dilantik.
Suryamin mengungkapkan, BPS mengkaji kenaikan BBM dan pembatasan BBM. Menurut dia, simulasi pembatasan BBM jauh lebih rumit dibandingkan simulasi kenaikan BBM. "Kalau pembatasan, kita belum tahu pengguna premium dan pengguna pertamax," kata dia.