Senin 20 Feb 2012 10:09 WIB

Prihatin Bangsa, Mahasiswa Gelar Rembuk Nasional

Rep: S Bowo Pribadi/ Red: Hafidz Muftisany
Aksi demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)
Foto: hminews.com
Aksi demonstrasi mahasiswa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA--Kalangan mahasiswa, dari berbagai daerah di tanah air --Senin (20/2) ini-- berkumpul di Universitas Islam Bandung (Unisba). Mereka bukan akan menggelar aksi besar- besaran, namun akan duduk satu meja guna membahas nasib bangsa.

Mahasiswa dari berbagai penjuru di Indonesia ini, juga akan membahas strategi kepemimpinan nasional ke depan, setelah era SBY, yang dianggap belum mampu mengurai sengkarut persoalan bangsa.

Dalam rilis yang disampaikan kepada Republika, Presiden Mahasiswa Unisba, Bayu Apka Putra mengatakan, 'Rembug Akbar' mahasiswa ini bakal diikuti sedikitnya 89 Presiden Mahasiswa dari perguruan tinggi (PT) di tanah air.

"Belum lagi ratusan mahasiswa yang akan hadir guna mendukung secara langsung kegiatan bertajuk 'Menata Indonesia Pasca SBY; Merumuskan Strategi kepemimpinan Nasional' ini," jelasnya.

Ia juga menyampaikan, Indonesia tengah mengalami krisis kepemimpinan. Hal ini ditunjukkan dengan kian tak terselesaikannya semua persoalan yang dialami bangsa ini.

Demokrasi yang diidam-idamkan sejak runtuhnya orde baru --pada 1998 silam-- ternyata masih 'jauh dari panggang api'. Justru demokrasi kian memperihatinkan, dengan banyaknya persaingan-persaingan politik yang tidak sehat.

Celakanya, masalah ini dipertontonkan oleh para elit politik kepada masyarakat. Akibatnya masyarakat pun menjadi tidak cerdas dalam menghadapi permasalahan politik di negeri ini.

"Belum lagi masalah krusial lainnya, seperti kisruh pemilu kepala daerah dan kekerasan antar umat beragama yang kian mudah tersulut, penegakan hukum yang masih tebang pilih serta penegakan hukum tindak pidana korupsi," terangnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement