REPUBLIKA.CO.ID, BUKITTINGGI -- Gunung Marapi yang berada di Kabupaten Tanahdatar dan Kabupaten Agam, Sumatera Barat, sejak pagi hingga sore tertutup kabut asap. Sehingga, kondisinya tidak bisa dipantau secara visual apakah mengeluarkan abu vulkanik atau asap putih. Gunung Marapi sejak beberapa hari terakhir sudah mulai menunjukkan penurunan aktivitas yang ditandai dengan berkurangnya letusan serta hembusan.
"Gunung dari pagi sampai sore tertutup kabut asap sehingga menyulitkan kita mematau secara visual kondisi gunung apakah masih mengeluarkan abu vulkanik atau asap putih tebal," kata Petugas Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Suparmo, Jumat.
Suparmo mengatakan Gunung Marapi kemarin terdeteksi mengeluarkan letusan. Gunung Marapi hari ini kembali terpantau mengalami letusan. Namun, letusannya hanya berskala sedang.
Dia menyebutkan alat seismograf dan satu digital analog masih berkerja maksimal memantau kondisi Gunung Marapi. Kedua alat tersebut dipasang pada ketinggian 2.000 meter di Nagari Batu Palano dan pada ketinggian 1.500 meter di Nagari Lasi.
"Dengan kondisi gunung yang tertutup kabut asap itu, kita mengandalkan pemantuan pada alat seismograf,'' katanya. ''Kondisi gunung mulai menunjukkan penurunan, namun status waspada level dua masih diberlakukan."