REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Divisi Tanggap Darurat Partai Demokrat, Umar Arsal menuding adanya politisi Partai Golkar dan PKS yang ikut menyumbang untuk kemenangan Anas Urbaningrum dalam Kongres PD II, tahun 2010 lalu. Namun justru hal itu dibantah mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin.
Terdakwa kasus korupsi Wisma Atlet yang juga anggota timses Anas Urbaningrum tersebut justru membantah adanya aliran dana 'asing' untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Nazaruddin, selaku mantan Bendahara Umum Partai Demokrat banyak mengetahui soal aliran dana terkait pemenangan Anas Urbaningrum pada kongres 2010. Namun, ia tidak mengetahui adanya sumbangan dari Partai Golkar dan PKS dalam pemenangan Anas Urbaningrum sebagai Ketua umum PD.
"Setahu saya tidak ada sumber dana, dari PKS dan Golkar," ujar Nazaruddin, disela-sela persidangan, di pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Jumat (17/2).
Sebelumnya, Ketua Divisi Tanggap Darurat Partai Demokrat (PD), Umar Arsal, yang juga anggota Timses Ketua Umum PD Anas Urbaningrum dalam Kongres II PD lalu menuding penyumbang dana bagi pemenangan Anas berasal dari beberapa politisi dua partai besar, Golkar dan PKS.