REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Indonesia dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara memiliki masyarakat kelas menengah sebesar 45 juta orang, merupakan pasar yang stabil dengan tingkat pertumbuhan tinggi. Selain itu, berpotensi membuka kerja sama besar bagi perusahaan-perusahaan Inggris.
Hal itu disampaikan Wendy Deller, Head of Group Policy Development Prudential, dalam acara 'Indonesia: Market Update' yang diselenggarakan London Chamber of Commerce and Industry (LCCI), atau KADIN London, bekerja sama dengan Prudential Corporation, Kantor BKPM-London dan KBRI London.
Duta Besar RI T.M. Hamzah Thayeb yang menjadi pembicara kunci pada forum prestisius tersebut, menyampaikan bahwa kemajuan ekonomi Indonesia itu bukan hanya adanya reformasi di bidang ekonomi yang dilakukan pemerintah, tapi juga optimisme dan semangat positif merupakan karakter bangsa Indonesia.
Kinerja ekonomi Indonesia yang tinggi, dikombinasikan dengan sistem pemerintahan demokratis yang mendorong pembangunan berkelanjutan, telah menjadikan Indonesia kuat di tengah gelombang krisis ekonomi global yang menimpa dunia beberapa waktu ini, ujarnya.
Dubes mengatakan bahwa dunia juga telah mengakui competitiveness ekonomi Indonesia, sebagaimana terlihat dari peningkatan rating Indonesia dari beberapa credit-rating agencies seperti Fitch, Moody's dan Standard & Poor serta laporan World Economic Forum 2011 dan survei dari BBC.
Namun demikian, Dubes Hamzah menyampaikan masih terdapat banyak tantangan yang harus dihadapi seperti menurunkan tingkat kemiskinan, mendorong peningkatan infrastruktur, memerangi korupsi dan menjawab tantangan perubahan iklim.
Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia melanjutkan berbagai kebijakan positif yang berupaya menjaga pertumbuhan ekonomi positif yang memberikan hasil nyata bagi rakyat Indonesia, seperti menerapkan MP3EI, mendorong public-private partnership untuk sektor infrastruktur, mempromosikan investasi di bidang manufaktur.
Dalam hal ini, Dubes mengundang para pengusaha dan investor Inggris untuk berkunjung ke Indonesia dan melihat sendiri berbagai kemajuan yang telah dicapai. Acara 'Indonesia Market Update' menghadirkan Deborah Clarke, Direktur Perdagangan dan Investasi di Kedubes Inggris di Jakarta, yang memaparkan profil Indonesia dan saran-saran praktis untuk berbisnis di Indonesia.
Selain itu Atase Perdagangan KBRI London, Merry Maryati, dan Kepala Kantor BKPM London, Meyer Siburian, mendeskripsikan mengenai potensi perdagangan dan investasi serta prosedur peraturan dan regulasi maupun insentif bisnis di Indonesia.
Sementara itu Simon Taylor, Business Development Manager perusahaan New Look, membagi kisah sukses perusahaan fashion Inggris tersebut di Indonesia. Selain memberikan pengakuan terhadap kemajuan dan potensi ekonomi Indonesia, acara tersebut juga memperoleh sambutan positif dari para hadirin yang merupakan top level executive, pengusaha dan investor Inggris.
Berbagai pertanyaan yang diajukan dalam sesi diskusi, yang berkisar pada isu-isu regulasi, potensi kerja sama di bidang energi, sarana transportasi, komoditas, retail, jasa konsultasi dan sebagainya, menunjukkan minat tinggi kalangan usaha di Inggris terhadap potensi ekonomi Indonesia.
Selain itu, forum yang digagas oleh KBRI London tersebut merupakan langkah awal sebelum diadakan market visit dari para anggota LCCI ke Indonesia yang direncanakan untuk diselenggarakan pada 14 - 21 April mendatang.
Diharapkan melalui kunjungan yang juga disponsori oleh Prudential Corporation tersebut, para anggota LCCI dapat bertemu langsung dengan para stakeholders ekonomi Indonesia baik dari Pemerintah maupun sektor swasta dan melakukan networking serta mendorong hubungan ekonomi langsung baik di bidang perdagangan, investasi maupun kerja sama ekonomi lainnya.
Upaya tersebut merupakan satu dari sekian banyak kegiatan yang dilakukan KBRI London dalam rangka mempromosikan potensi ekonomi Indonesia, mendorong peningkatan kerja sama ekonomi antara Indonesia dan Inggris serta mendukung pembangunan Indonesia melalui perdagangan dan investasi dari Inggris.