REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Fraksi Demokrat di DPR merotasi sejumlah anggotanya. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan kinerja fraksi agar semakin baik. Rotasi dinilai sebagai rutinitas yang tidak berkaitan dengan masalah-masalah yang melibatkan kader Demokrat.

"Ini hal biasa. Jangan dibesar-besarkan," ujar Anggota Fraksi Demokrat, Ruhut Poltak Sitompul, saat dihubungi, Selasa (14/2). Pria yang dijuluki si raja minyak ini menyatakan rotasi ini diumumkan dalam rapat fraksi yang diselenggarakan pada Selasa (14/2). Hampir semua anggota fraksi mengikuti rapat tersebut untuk mengetahui kemana saja mereka dipindah.

Dia mengatakan M Nasir yang sebelumnya diketahui masuk kedalam Lapas Cipinang untuk menemui Nazarudin dipindah ke Komisi IX menggantikan Angelina Sondakh. Angie kemudian dipindah ke Komisi III.

Wakil Ketua Fraksi Demokrat, Sutan Bhatoegana tidak membantah akan adanya pergeseran Nasir dari Komisi III. Menurutnya, pergeseran itu merupakan dinamika biasa dalam fraksi. "Ini untuk penyegaran agar lebih maksimal bekerja," imbuhnya. Semua alat kelengkapan, dari Komisi I sampai Komisi XI, termasuk Badan Anggaran, akan dirotasi.

M Nasir sendiri tidak mempermasalahkan dirinya akan dirotasi. "Itu wewenang fraksi. Itu biasa ada rotasi," kata M Nasir usai menjalani klarifikasi di ruang Badan Kehormatan DPR. Menurutnya, bila rotasi itu sudah diputuskan fraksi, dia tidak akan menolak apalagi membantah. Nasir tidak merasa disingkirkan dari Komisi III oleh fraksi.

Terkait dengan Angie yang menjadi tersangka korupsi di KPK, namun dipindah ke Komisi III, hal itu dianggap tidak ada masalah. Ketua DPP Demokrat, Gede Pasek Suardika, menilai keputusan rotasi ini sudah diatur DPP dan fraksi. "Sudah matang ini," jelasnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika