REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak peringatan Valentine. Para mahasiswa itu bergabung dalam Badan Koordinasi Lembaga Dakwah Kampus (BKLDK) Kota Bogor dengan jumlah sekitar seratusan massa melakukan aksi damainya di Tugu Kujang, Kota Bogor, Selasa (14/2).
Massa mengenakan jas almamater beberapa perguruan tinggi di Bogor ini mulai menyemut di lokasi sekitar pukul 13.30 WIB. Mereka lantas membentuk barisan untuk menyampaikan orasi penolakan. "Valentine Day bukanlah untuk mengekspresikan cinta, namun tidak lebih dari pelampiasan nafsu dan program menghancurkan generasi," kata kordinator aksi Sandi Noviardi yang disusul takbir dari para peserta aksi.
Dalam aksi ini, BKLDK menyampaikan keprihatinannya terhadap hasil survei Badan Kordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bahwa lebih dari 50 persen remaja putri di Indonesia sudah tidak perawan lagi. Pada kesempatan itu, BKLDK juga menyampaikan hasil survei Komisi Penanggulangan Aids (KPA) yang menyebutkan bahwa 66 persen remaja putri usia SMP dan SMA telah kehilangan keperawanannya. "Budaya Valentine bertentangan dengan syariat Islam," kata Sandi.