Senin 13 Feb 2012 16:15 WIB

'Wibawa Dewan Pembina Bermasalah, Kisruh Demokrat Berkepanjangan'

Rep: Ahmad Reza Safitri/ Red: Ramdhan Muhaimin
Ray Rangkuti
Ray Rangkuti

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Badai yang menerpa Partai Demokrat belum usai. Faksi-faksi internal partai berlambang bintang mercy itu sekarang bahkan terkesan saling menjatuhkan. Petunjuk dari Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan hanya sekedar angin lalu, tidak mampu menghentikan kekisruhan yang terjadi. 

Direktur Eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti justru melihat, dewan pembina secara tidak langsung menjadi 'motor' kericuhan yang terjadi di internal Partai Demokrat.

"Sang pemimpin utama partai tersebut, yakni dewan pembina, tidak juga bisa memberikan kewibawaannya dalam menyelesaikan permasalahan. Bahkan dewan pembina juga menjadi salah satu motor dari kericuhan yang saat ini terjadi," kata Ray di Jakarta, Senin (13/2). 

Padahal, kata dia, dewan pembina sejatinya bertugas dan berposisi dalam titik sentral. Tak hanya itu, dewan pembina juga sepatutnya berada di pihak yang netral. “Tapi itu tidak terjadi,” ungkap dia.

Karena itu, Ray memperkirakan gonjang-gonjing itu akan menjadi lama. Itu lantaran dewan pembina tidak bisa memberikan posisi yang arif dan bijaksana. 

Ray juga mengatakan, kendati tidak terlalu berdampak pada masyarakat, namun kekisruhan tersebut akan semakin membuat elektabilitas PD berkurang. Sebab, kata dia, konsolidasi yang terpecah di antara internal pengurus akan menjadikan partai berlambang bintang mercy itu kehilangan arah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement