Senin 13 Feb 2012 04:08 WIB

Populasi Badak Jawa Menurun

Badak Jawa
Foto: .
Badak Jawa

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN -- Populasi Badak Jawa atau Badak Bercula Satu (Rhinoceros sondaicus), menurut hasil pendataan 2011, menurun. Jumlah sebelumnya adalah 50 ekor di kawasan hutan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), Kabupaten Pandeglang, Banten. Menurut Kepala Seksi Evaluasi dan Data Balai TNUK, Hendra Purnama, Ahad (12/2), jumlah populasi Badak Jawa kini tinggal 35 ekor.

Pendataan itu berdasarkan hasil rekaman video trap yang dipasang di sejumlah titik di kawasan Semenanjung Ujung Kulon. Dari 35 ekor itu sebagian besar berjenis jantan sehingga satwa kebanggaan Provinsi Banten terancam punah, jika tidak segera dilakukan upaya pengawasan.

Spesies satwa yang dilindungi di kawasan hutan TNUK hingga kini masih terjaga dengan baik dan tidak ditemukan pelaku pemburuan hewan langka itu. "Kami melakukan pengamanan dengan ketat juga melibatkan masyarakat setempat agar tidak terjadi perburuan spesies satwa yang dilindungi," kata Hendra.

Hendra mengatakan, pihaknya terus mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan TNUK guna melindungi hewan yang langka agar tidak dilakukan perburuan. Selain itu juga pengamanan ketat dengan melibatkan masyarakat setempat. Sebab, spesies satwa langka di dunia terdapat di TNUK, yakni Badak Jawa.

"Semua satwa yang ada di kawasan hutan seluas 30 ribu hektare masuk kategori Apendik I dan dilindungi oleh pemerintah," ujarnya. Menurut dia, jumlah populasi binatang Banteng, Owa Abu-abu, Macan Tutul, Anjing Hutan, Babi Hutan, dan Rusa belum diketahui secara pasti, karena tidak ada pendataan satwa yang dilindungi itu.

Namun, kata dia, dipastikan satwa tersebut berkembang biak, karena diketahui dari hasil rekaman jebakan video yang dipasang petugas TNUK.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement