REPUBLIKA.CO.ID, Tak biasanya Sumpena (40) duduk di bagian depan bus. Namun hal ini yang membuatnya justru lolos dari maut dalam tragedi 'Bus maut Cisarua' Jumat (10/2) malam. Namun, hari itu ia memilih duduk tepat di bagian belakang kursi pengemudi.
Sumpena masih dapat menghirup nafas lega. Meski kaki dan tangan kanannya patah tertimpa jok dan penumpang saat Bus Karunia Bakti terjun ke jurang, ia masih selamat.
"Saya sebelum ini selalu duduk di bagian belakang bus," tuturnya saat di temui di RS PMI Bogor, Sabtu (11/2).
Hari itu Sumpena mengalami musibah, bus yang ia tumpangi bersama rekannya Kosim mengalami kecelakaan hingga masuk ke dalam jurang. Sumpena mengaku, memang hari itu tak seperti biasanya. Ia merasa sangat malas untuk berangkat kerja. Sumpena adalah seoreng petugas distributor kerupuk ke warung-warung di daerah Ciampea, Bogor.
Setiap bulannya ia bersama rekannya Kosim pulang kampung untuk menemui keluarga mereka, yang tinggal di Garut, Jawa Barat. Siang itu saat mau meningalkan rumahnya di Garut Sumpena merasa sangat malas.
Ternyata sore harinya ia dan rekannya Kosim mengalami kecelakaan. Malang nyawa Kosim tak berhasil diselamatkan. Ia meninggal setelah ikut tertindih kursi dan penumpang-penumpang bus lain, saat bus terperosok masuk jurang.