REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pihak kepolisian menyediakan sejumlah nomor telepon yang bisa dihubungi keluarga korban kasus kecelakaan bus Kurnia Bhakti di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat untuk mendapatkan informasi.
"Masyarakat, khususnya keluarga korban bisa menghubungi NTMC Polri dengan nomor 021-500669, dan pesan singkat (SMS) 9119," kata Kepala Unit I National Traffic Management Center (NTMC) Polri Ipda Herry Priyatno yang berada di lokasi kejadian, Jumat malam.
Bus Karunia Bhakti, yang diduga akibat rem blong mengalami kecelakaan dan kemudian masuk jurang di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat malam saat Maghrib, menyebabkan sekurangnya 13 orang tewas.
Korban bus yang juga menabrak sejumlah kendaraan di turunan dekat pasar Cisarua dari arah Bandung menuju Jakarta dan melintasi Cisarua, Bogor itu, sekurangnya berjumlah 13 orang meninggal.
Baik korban tewas maupun luka-luka dirawat di Rumah Sakit Paru dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua. Menurut Herry Priyatno, selain nomor NTMC Polri, keluarga juga bisa menghubungi petugas di Polsek Cisarua yakni AKP Nur Ahmadi di nomor telepon 0813-99272087, maupun Aipda Jaelani di Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polsek Cisarua di nomor 0251-8253630.
Sementara itu, nomor telepon RS Paru dr M Goenawan Partowidigdo Cisarua, menurut penjelasan petugas informasi Alfina, yang bisa dihubungi adalah 0251-8257663.
Akibat kejadian itu, kemacetan panjang, lebih kurang 4 kilometer, Jumat malam terjadi di sepanjang lokasi terjadinya kecelakaan bus.
"Untuk antisipasi, kami berkoordinasi untuk bantuan penerangan jalan, dan PJR Korlantas Polri meluncur ke Gadog agar terhindar dari kemacetan. Mudah-mudahan cepat normal," kata Herry Priyatno.
Ia juga menjelaskan bahwa saat ini masih dilakukan evakuasi, di mana petugas Korlantas Polri mengerahkan bantuan ke lokasi.
Menurut Herry Priyatno, beberapa kendaraan yang ditabrak bus Karunia Bhakti yang sudah teridentifikasi adalah Avanza dengan nomor polisi B-1536-FKB, dan Livina F-1472-HD.
"Saat ini juga masih sedang dilakukan evakuasi penderekan," katanya.