Selasa 07 Feb 2012 20:18 WIB

PPP Minta Arahan Moral dari PBNU

Menag Suryadharma Ali
Foto: Antara
Menag Suryadharma Ali

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kondisi sosial politik di Indonesia beberapa bulan terakhir ini sedang tidak menentu. Kasus korupsi yang melibatkan elite politik negeri ini semakin mendegradasi posisi partai politik (parpol) di mata publik. Sejumlah kasus tersebut digeneralisasi seolah-olah parpol menjadi sarang koruptor. "Padahal, kenyataannya tidak demikian, masih banyak elite parpol yang bersih dari perilaku korupsi," kata Sekretaris PPP DPR, M Arwani Thomafi, melalui pesan singkatnya, Selasa (7/2).

Hal ini diungkapkannya terkait dengan silaturahmi ketua umum PPP, Suryadharma Ali, ke ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj, Selasa malam. Dia mengatakan, tidak ada salahnya elite parpol berhati-hati untuk menghindari jebakan korupsi. PPP, kata dia, berupaya keras untuk berpolitik dan tidak korupsi.

 

Untuk itulah, PPP meminta tausiyah PBNU untuk memberikan bimbingan moral agar tetap bisa berpolitik secara bersih, jujur dan berakhlakul karimah. "Bagi PPP, PBNU adalah orang tua yang bisa mengarahkan PPP dalam memperjuangkan kepentingan agama, bangsa dan negara," lanjut Arwani.

PPP dan PBNU memiliki hubungan sejarah yang cukup kuat. Hubungan kesejarahan itu tetap berjalan baik hingga kini. Banyak kader NU yang beraktivitas di PPP, begitupun sebaliknya. "Hubungan ini tetap akan dijaga sampai kapan pun," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement