REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU---Siapa bilang cuma para peneliti dan ilmuwan saja yang jagoan bikin alat canggih? Di Bengkelu, seorang penjualontong bernama Dodi Marten mematahkan anggapan itu. Dodi, warga Sumur Melel, Kota Bengkulu, berhasil membuat alat pendeteksi tsunami.
Bahkan, Pelaksana Tugas Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengaku tertarik untuk meneliti alat tersebut. "Saya tertarik hasil temuan itu dengan biaya murah, tapi cukup efektif dan efisien. Nanti saya akan instruksikan pada litbang untuk meneliti sejauh mana kepintaran alat itu bekerja," kata Plt Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, Selasa (7/2).
Ia mengatakan, Pemprov Bengkulu akan melakukan cek terhadap alat tersebut jika memang potensial untuk dikembangkan akan didukung dengan alokasi dana khusus, misalnya APBD.
Sekda Provinsi Bengkulu Asnawi A Lamat mengatakan, pihaknya akan memberikan apresiasi bagi penemu alat tersebut dan akan menggelar rapat serta pengecekan ke lapangan.
Alat sederhana pendeteksi tsunami temuan Dodi Marten, seorang penjual lontong di depan Lapas Malabero Bengkulu itu, terbuat dari rangkaian listrik terdiri dari sirine, bandul timah, dan lampu darurat. Sirine yang terhubung dengan listrik tersebut secara otomatis akan berbunyi jika terjadi gempa dengan kekuatan besar 7 skala richter atau berpotensi terjadi tsunami.
Hingga kini Dody dengan kelompok pengurangan risiko bencana matahari yang ia gagas dengan beberapa rekannya, aktif mengkampanyekan penggunaan alat tersebut secara massal. ''Kami berharap pemerintah dapat mengapresiasi dan menggunakan alat temuan kami untuk kepentingan masyarakat banyak,'' ujar Dodi.