REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Fakta persidangan baru terungkap pada sidang kasus suap wisma atlet SEA Games di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta, Rabu (30/1). Namun, fakta itu bukan terkait kasus korupsi wisma atlet. Fakta tentang perilaku Muhammad Nazaruddin.
Yulianis, mantan wakil direktur PT Permai Group yang menjadi saksi persidangan, mengatakan bahwa Nazaruddin yang merupakan mantan atasannya itu hanya Shalat Jumat jika ada rekan koleganya di Partai Demokrat, Anas Urbanginrum, datang ke kantor PT Permai Grup di Mampang, Jakarta Selatan.
Cerita itu terungkap saat Nazaruddin menanyakan posisi Anas di perusahaan PT Permai Group. Karena terus terdesak pertanyaan Nazaruddin, akhirnya Yulianis mengakui beberapa kali melihat Anas datang ke kantor PT Permai Group. "Saya tidak setiap hari melihat Pak Anas karena tidak setiap hari datang ke kantor," ujarnya.
Anas yang kala itu belum menjadi Ketua Umum Partai Demokrat, kata Yulianis, biasanya datang ke Tower Permai pada Jumat atau sebelum Shalat Jumat.
"Pak Anas biasanya datangnya hari Jumat. Kalau Pak Anas ke kantor, beliau Shalat Jumat dengan Pak Nazaruddin,'' katanya. ''Kalau Pak Anas tidak ke kantor, Pak Nazaruddin tidak Shalat Jumat.'' Pengakuan Yulianis ini langsung mengundang gelak tawa pengunjung sidang.