Rabu 25 Jan 2012 16:50 WIB

Dukungan untuk Hatta Ali Jadi Ketua MA Berdatangan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Djibril Muhammad
Ketua Mahkamah Agung (MA), Harifin A Tumpa (kanan) dan Ketua Muda MA bidang Pengawasan, Hatta Ali (kiri).
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Ketua Mahkamah Agung (MA), Harifin A Tumpa (kanan) dan Ketua Muda MA bidang Pengawasan, Hatta Ali (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Dukungan untuk hakim agung muda yang memimpin Mahkamah Agung (MA) selepas Harifin Andi Tumpa mulai berdatangan. Karena itu, Ketua Muda Pidana Khusus Djoko Sarwoko menyarankan agar hakim agung yang mendekati masa pensiun tidak ngotot maju dalam pemilihan ketua MA pada 8 Februari mendatang.

"Lebih baik hakim agung muda saja saya dorong," kata Djoko di acara Seminar Nasional Diponegoro Institute, Rabu (25/1).

Didesak apakah nama yang dicalonkannya adalah Hatta Ali, Djoko hanya menjawab singkat, "Kira-kira begitu." Menurut Djoko, Hatta Ali sosok hakim karier muda yang memiliki catatan cemerlang semasa menjadi pengadil.

Saat ini, katanya, Hatta Ali berumur 62 tahun, sehingga bisa memimpin MA dalam jangka waktu panjang. Karena itu, kalau ada hakim agung kurang dua atau tiga tahun lagi pensiun masih berminat mencalonkan diri, pihaknya mengimbau agar berpikir ulang untuk maju.

 

Meski begitu, imbuh Djoko, pada 2012 ini Undang-Undang tentang MA rencananya direvisi DPR. Atas inisiatif DPR pula, diatur kalau ketua MA nanti maksimal harus berumur 65 tahun. Namun, masa pensiun hakim agung MA tetap 70 tahun. "Di atas itu harus pensiun. Sehingga Pak Hatta kalau jadi ketua MA nanti hanya memimpin tiga tahun saja," terangnya.

Terkait isu politik uang, pihaknya mempersilakan semua pihak untuk mengawasinya. Djoko mengaku mendengar kabar isu politik uang di MA, namun sulit membuktikannya. Yang pasti, pihaknya menyarankan agar kedua kandidat dalam bertarung menggunakan cara elegan dan menghindari politik uang. "Saat ini para calon sudah door to door meminta dukungan ke hakim agung lainnya. Boleh maju, tapi belum tentu terpilih," ujar Djoko.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement