Ahad 22 Jan 2012 08:35 WIB

Flu Burung di Minahasa Ditularkan dari Ayam Sabung

REPUBLIKA.CO.ID,

MANADO --  Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara, Johanis Panelewen, menduga kasus flu burung di Minahasa, Provinsi Sulawesi Utara, yang menyerang unggas bersumber dari ayam sabung.

"Dugaan sementara kami demikian. Ayam sering disabung hingga ke Kabupaten Bolaang Mongondouw Timur atau Bolaang Mongondouw Utara di mana lokasinya berdekatan dengan Kota Kotamobagu yang pernah ditemukan kasus serupa," kata Panelewen, di Manado, Minggu.

Karena itu, Penelewen mengatakan, pihaknya bekerja sama dengan aparat Kelurahan Kanonang serta kelurahan sekitar di Kecamatan Kawangkoan, Kabupaten Minahasa, memerketat lalu lintas unggas di beberapa titik. Panelewen mengatakan tiga pintu masuk yang diawasi adalah Desa Kayuuwi, Desa Pinabetengan dan Kawangkoan.

"Dengan dilakukan pengawasan melalui tiga pintu masuk ini tidak akan ada lagi unggas yang masuk atau keluar atau melewati lokasi di mana kasus flu burung ditemukan," katanya. Dia berharap pengamanan di tiga pintu masuk juga dapat ditindaklanjuti kabupaten/kota dengan mengaktifkan kembali titik pengawasan (check point) unggas agar untuk sementara waktu belum ada unggas yang masuk keluar.

"Kami berharap tidak ada lagi kasus flu burung baru yang menyerang ternak unggas di Desa Kanonang ataupun di desa-desa sekitarnya. Kami masih terus memantau," katanya.

Pascamati mendadak ternak unggas milik warga di Desa Kanonang, Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara masih melakukan observasi terhadap dua bocah terduga flu burung.

Dua bocah tersebut masing-masing berumur tiga tahun dan 12 tahun. Meski sempat dirujuk ke Rumah Sakit Prof Kandouw Malalayang, Kota Manado, namun keduanya sudah kembali ke rumah dan bermain seperti biasa dengan teman-temannya karena tidak memenuhi kriteria layaknya terjangkit virus flu burung (H5N1).

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan (PMK) Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Utara, dr Jemmy Lampus, di Manado, mengatakan kedua bocah tersebut diobservasi setelah hewan unggas di sekitarnya mati mendadak dan terduga mengalami demam. Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Sulawesi Utara telah memusnahkan sedikitnya 2.466 ternak unggas di radius satu kilometer dari lokasi ditemukannya unggas yang mati mendadak.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement