Rabu 18 Jan 2012 06:19 WIB

Greenpeace Ingatkan Pemerintah Soal Pencemaran Laut

Kapal pesiar mewah Costa Concordia karam setelah menabrak batu di dekat pulau Giglio, Italia, Sabtu (14/1).
Foto: AP/Gregorio Borgia
Kapal pesiar mewah Costa Concordia karam setelah menabrak batu di dekat pulau Giglio, Italia, Sabtu (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi lingkungan hidup, Greenpeace Indonesia, mengingatkan pemerintah untuk mewaspadai pencemaran laut yang setiap saat bisa saja terjadi di perairan Nusantara. Greenpeace mengingatkan hal ini sehubungan karamnya kapal Costa Concordia usai menabrak karang di lepas pantai Tuscan, Italia, Jumat (13/1).

"Greenpeace Indonesia berharap dengan peristiwa itu membuat pemerintah lebih peduli kepada kondisi perairan. Hal ini mengingat peristiwa serupa tak hanya terjadi di Italia, namun juga di belahan dunia lainnya," ujar Kepala Kantor Perwakilan Greenpeace Indonesia, Nur Hidayati, kemarin.

Peristiwa naas itu, mengancam ekosistem laut, karena 2.300 ton bahan bakarnya masuk ke bawah air di Laut Tengah, Perairan Giglio, di lepas pantai yang terdapat ekosistem paus dan lumba-lumba. Saat ini kondisi laut di perairan Italia tersebut, sudah berwarna gelap karena tumpahan oli dan bahan bakar. Kementerian Lingkungan Hidup Italia langsung menerjunkan tim untuk bisa menutup tangki BBM dan oli milik kapal.

Dalam situasi seperti itu, lanjut Nur, ada beberapa tindakan yang bisa dilakukan seperti melokalisir tumpahan bahan bakar yang tumpah dengan menggunakan metode tertentu, kemudian bahan bakar tersebut ditangkap dengan teknologi yang ada.

Dia mengatakan sejumlah spesies yang hidup di perairan rentan tumpahan bahan bakar walaupun dalam jumlah sedikit. Namun sayangnya, saat ini perhatian pemerintah masih kurang. "Greenpeace berharap pemerintah memberi perhatian lebih pada perairan."

Kapal Costa Concordia, yang memiliki panjang 290 meter dan berpenumpang lebih dari 4.200 orang yang berasal dari 60 negara dan wilayah, menabrak karang. Lambung kapal robek sepanjang 70 meter. Kapal dengan bobot 114.500 ton itu merupakan salah satu kapal penumpang terbesar yang pernah karam. Selain mengancam lingkungan, peristiwa itu juga menelan tujuh korban jiwa.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement