REPUBLIKA.CO.ID,PACITAN -- Potensi gempa besar dan berpotensi tsunami dikhawatirkan terjadi di sekitar kawasan celah seismik yang berada di Sumatera Barat, Pelabuhan Ratu di Banten, serta selatan perairan Pacitan-Trenggalek. Hal ini ditegaskan oleh Direktur Pesisir dan Kelautan KKP Soebandono Diposaptono, Ahad (15/1).
"Tiga titik celah seismik di tiga wilayah ini patut diwaspadai karena sudah 100 tahun lebih tidak mengalami gempa berskala besar dan berpotensi tsunami. Maaf, bukan bermaksud mendahului kehendak yang di atas, ini hanya analisa teoritis agar masyarakat dan pemerintah lebih waspada," ujar Soebandono.
Sedangkan gempa bumi dengan kekuatan 7,1 skala richter (SR) yang baru saja melanda Simeulue, Aceh , Kamis (11/1), menurut Soebandono merupakan fenomena alam akibat gerakan tektonik dalam perut bumi. ''Itu tidak akan memicu tsunami. Sebab, gempa tersebut dinilai hanya merupakan gempa susulan,'' ujarnya.
Gempa di kawasan celah seismik yang berpotensi tsunami biasanya terjadi dengan rentang waktu lebih dari 100 tahun. ''Di Aceh saya yakin tidak karena gempa besar yang diikuti tsunami baru saja terjadi," katanya.