REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -— Tindakan mengencingi jenazah seperti yang dilakukan oleh tentara Amerika Serikat terhadap jasad anggota Taliban, merupakan tindakan yang biadab. Menurut Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Slamet Effendy Yusuf, jenazah manusia harus disucikan, bukan untuk dikencingi.
“Itu biadab dan tindakan itu tidak dibenarkan di agama manapun,” tegasnya usai rapat Inter Religius Council (IRC) Indonesia, Jumat (13/1).
Menurutnya, Islam menghormati setiap jenazah manusia, siapa pun dia. Bahkan di dalam Islam, setiap jenazah seorang muslim harus disucikan dengan dimandikan secara bersih. “Saya rasa pihak Amerika harus meminta maaf tidak hanya kepada pemerintah Afganistan, namun kepada seluruh umat Islam di dunia,” ujarnya.
Tak hanya itu , dia berpendapat bahwa seharusnya pemimpin militer Amerika memecat tentaranya yang melakukan hal biadab itu, bukan malah melindungi identitasnya. Apabila Amerika tidak memberikan sanksi kepada tentaranya, maka militer Amerika tidak menunjukkan sikap yang professional dan sangat memalukan.
Ia juga mempertanyakan bagaimana pembinaan etika, pemahaman agama, serta budaya di lokasi tentara Amerika menjalani tugasnya. Semua kekerasan yang sudah dilakukan, menurut dia, harus dilakukan korektif. “Bila ini terus terjadi maka PBB dan lembaga-lembaga internasional yang selama ini mengatur HAM, termasuk dewan keamanan harus memberikan sanksi kepada tentara Amerika,” tegasnya.