Kamis 12 Jan 2012 14:00 WIB

Antisipasi Kekerasan Jelang Pilkada Aceh, Polri Kirim Tim Pengamanan Khusus

Rep: Amri Amrullah/ Red: Didi Purwadi
Dua korban tewas penembakan terbaring di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Dr Fauziah Bireuen, Provinsi Aceh, Sabtu (31/12) malam.
Foto: Antara/Rahmad
Dua korban tewas penembakan terbaring di ruang Unit Gawat Darurat Rumah Sakit Dr Fauziah Bireuen, Provinsi Aceh, Sabtu (31/12) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Jelang Pilkada Aceh, tindak kekerasan dan kejahatan penembakan terus meningkat. Untuk mengantisipasi kekerasan tersebut kembali terulang, Mabes Polri akan mengirim beberapa unit khusus pengamanan lengkap.

Hal itu disampaikan perwakilan Mabes Polri, Komjenpol Sutarman, dalam rapat dengar pendapat dengan DPR pada Kamis (12/1).

"Antisipasi kemungkinan kekerasan berlanjut, kami akan kirim tiga unit termasuk tim IT dan Densus 88 dengan peralatan lengkap," jelas dia. Untuk itu, Mabes Polri dan Polda Aceh telah konsolidasi meningkatkan pengamanan dalam Pilkada Aceh mendatang.

Dalam laporan yang disampaikan Sutarman, selama periode akhir 2011 hingga 2012, kejahatan berupa kekerasan, penyerangan dan penembakan warga sipil serta kantor pemerintahan terus meningkat. Total kasus aksi kekerasan dari November 2011 hingga Januari 2012 terdapat 12 kasus kekerasan.

Oleh karena itu, Mabes Polri dan Polda Aceh terus meningkatkan pengawasan keamanan di beberapa titik rawan kejahatan. "Kita sudah mempersiapkan semuanya untuk meningkatkan kesiapan Pilkada termasuk tahapan-tahapan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement