REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Sejumlah kapal feri (roll on roll off/ro-ro) mewaspadai kondisi cuaca buruk yang bakal terjadi di perairan Selat Sunda, beberapa hari ke depan. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) melakukan pemantauan cuaca terhadap kapal yang berlayar, untuk mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk.
Kepala Cabang PT ASDP Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Yanus Lentanga, Ahad (8/1), mengatakan empat hari terakhir hujan lebat disertai angin kencang membuat gelombang laut Selat Sunda meningkat dan arus bawah air laut cukup kuat. “Kondisi cuaca seperti ini, kami selalu waspada dan tetap mengutamakan keselamatan penumpang,” kata Yanus.
Saat musim penghujan dan angin kencang, PT ASDP tetap meningkatkan pengawasan terhadap kapal yang berlayar selama sehari semalam (1x24 jam) melalui jaringan sea traffic control (STC). Menurut dia, alat ini cukup membantu pelayaran di Selat Sunda tatkala terjadi cuaca buruk. “Sudah jelas kami pantau terus kapal yang berlayar,” tegasnya.
Pada Ahad (8/1) ini, jumlah kapal feri yang beroperasi sebanyak 24 dari 35 unit kapal ro-ro yang ada, dengan jumlah 90 trip. Jumlah ini, ungkap dia, masih terbilang normal pada hari biasa seperti ini. Selain itu, ia mengatakan semua kendaraan baik di Bakauheni dan Merak yang tiba di pelabuhan terangkut dan tidak ada yang tersisa apalagi menumpuk.
“Semua kendaraan terangkut. Tidak ada penumpukkan atau antrean sekarang ini. Bahkan, ada kapal yang masih kosong untuk kendaraan sudah berangkat,” katanya.