REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO, BENGKULU - Anggota Komisi XI DPR Republik Indonesia Otong Abdurrahman menyebutkan, intelejen di Indonesia perlu memperbaiki kinerjanya agar tidak sering kecolongan saat kerusuhan.
"Perlu diperbaiki kerjanya, kalau baik tidak mungkin kecolongan," kata Otong Abdurrahman di Mukomuko, Ahad (8/1).
Hal ini disampaikan oleh Otong Abdrrahman setelah membuka dan menghadiri acara musyawarah cabang (Muscab) II Dewan Perwakilan Cabang Partai Kebangkitan Bangsa (DPC PKB) Kabupaten Mukomuko yang bertemakan
"Dengan semangat membela yang benar, mari kita tingkatkan PKB sebagai partai penyalur kepentingan masyarakat," ujarnya lagi.
Hadir dalam muscab itu Ketua DPW PKB Bengkulu Jhon Ramadan, Ketua DPC PKB Mukomuko Irwan Jaro, Anggota Komisi I DPRD Kabupaten Mukomuko dari partai PKB Adrizon, 11 Perwakilan Anak Cabang, serta dewan syuro parai tersebut.
Muscab untuk memilih ketua DPC PKB periode 2012 hingga 2016 itu berlangsung selama dua hari di salah satu hotel di Kabupaten Mukomuko. Otong mengatakan, Intelijen selama ini hanya mengamankan kekuasaan bukan masyarakat, padahal sebaliknya yang harus diamankan oleh intelijen itu adalah masyarakat di negara ini.
Bukti intelegen yang belum berpihak untuk mengamankan masyarakat itu, ujarnya, setiap terjadi kerusuhan dimana-mana selalu masyarakat yang menjadi korban, padahal intelegan berada dan mengetahui kejadian itu.
"jika intelegen ingin memberikan keamanan bagi masyarakat, seharusnya tidak jatuh korban," ujarnya menambahkan.
Ia minta ke depan kinerja serta fungsi secara kelembagaan dari intelegen diperbaiki agar di setiap kerusuhan masyarakat tidak lagi menjadi korban.