Rabu 21 Dec 2011 17:44 WIB

Polisi Lepaskan Tembakan, Lima Orang Luka-Luka dan Satu Tewas

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Johar Arif
Saud Usman Nasution
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Saud Usman Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Mabes Polri merilis rekaman video versi polisi dalam kasus bentrokan antara warga Mesuji dengan karyawan PT Barat Selatan Makmur Investindo (BSMI) pada 10 November 2011 lalu. Dalam menangani bentrokan, polisi melepaskan tembakan yang menyebabkan lima orang luka tembak, salah satunya tewas.

"Dari hasil cek di lapangan, korban kena tembak sebanyak lima orang, di antaranya satu orang meninggal dunia," kata Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Saud Usman Nasution dalam jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (21/12).

Saud memaparkan bentrokan diawali adanya informasi dari petugas keamanan di PT BSMI kepada pihak kepolisian terkait adanya penjarahan terhadap kelapa sawit yang dilakukan warga. Dua orang warga yang melakukan penjarahan, Dani dan Hendri, dikejar polisi namun sepeda motornya tertinggal.

Saat akan disita sepeda motornya, massa sekitar 100 orang warga menghalangi dan mencoba masuk ke kantor PT BSMI untuk mencari Dani dan Hendri yang menganggap mereka disekap di dalam kantor perusahaan. Jumlah polisi saat itu hanya 14 orang dan meminta bantuan ke Polres untuk menghalau massa. Dalam rekaman versi polisi, ratusan warga terlihat membawa senjata tajam berupa parang dan tombak.

Bantuan dari Polda Lampung tiba di lokasi empat jam setelah kejadian. Bentrokan pun terjadi antara polisi dengan warga yang akhirnya polisi melepaskan tembakan dengan lima orang luka tembak dan salah satunya tewas. Lima orang korban tersebut yaitu Muslim terkena tembakan di kaki kanan, Robin dengan luka tembak di kaki kiri, Rano Karno dengan luka tembak di lengan dan perut bagian kiri, Harun kena luka tembak di tumit kiri serta Jailani yang tewas tertembak.

"Sebanyak 96 mess karyawan, pos induk satpam, lima mess asisten manajer dibakar dan beberapa gudang bahan bakar minyak (BBM) dan gudang lainnya dibakar massa. Sekarang sudah kondusif," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement