REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wilayah Indonesia menjadi tempat favorit perlintasan dan persinggahan para imigran gelap yang ingin mencari suaka politik ke Australia atau Selandia Baru.
Menurut Direktur Penyidikan dan Penindakan Direktorat Jenderal Imigrasi, Dirman Sukardi, secara keseluruhan, wilayah Indonesia yang berada di antara dua benua yaitu Asia dan Australia rawan penyelundupan imigran gelap.
Tak hanya itu teritori Indonesia yang secara geografis dikelilingi oleh lautan, sangat memungkinkan imigran gelap tersebut masuk ke wilayah Indonesia. "Secara umum hampir seluruh wilayah Indonesia rawan sebagai pintu masuk bagi para imgran gelap," kata Dirman di kantornya, Senin (19/12)
Namun, ia mengakui ada beberapa titik paling rawan yang menjadi pintu masuk imigran gelap Beberapa wilayah yang paling rawan sebagai pintu masuk para imigran gelap itu, yaitu, Semenanjung Riau, Kalimantan, dan Aceh. "Itulah pintu-pintu masuk paling rawan," kata Dirman.
Menurut Dirman, mereka bisa masuk lantaran tidak seluruh wilayah Indonesia dijaga oleh aparat baik pemerintah maupun penegak hukum. Mereka masuk melalui wilayah-wilayah yang tidak terjaga tadi. Alhasil, kedatangan mereka luput dari deteksi.