REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Usulan PDIP untuk menerapkan ambang batas atau parliamentary threshold (PT) ganda diyakini bisa menjadi solusi dari kisruh besaran PT yang selama ini diperdebatkan sembilan fraksi. Tak hanya itu, usulan ini dianggap menguntungkan. Termasuk bagi partai kecil yang sering khawatir tidak mendapatkan kursi di parlemen.
“Partai minoritas tetap berpeluang memiliki kursi,” kata Ketua kelompok fraksi (kapoksi) Komisi II dari FPDIP, Arif Wibowo kepada Republika, Jumat (9/12). Karena, dalam penerapan PT ganda ini, partai kecil berkesempatan untuk meleburkan diri dengan parpol lain. Terutama jika mereka tidak lolos dalam PT partai yang diterapkan.
Dalam konsep PT ganda, ada dua besaran PT yang diterapkan. Yakni PT partai dan PT partai koalisi dengan besaran yang berbeda. Artinya, jika satu parpol tidak lolos dalam seleksi PT Partai, mereka tetap berpeluang mendapatkan kursi lewat seleksi PT partai koalisi.
Kalaupun harus berkoalisi, parpol yang tergabung tidak sebatas koalisi bersama di parlemen. Tetapi suatu koalisi yang dibangun dalam rangka agar tetap bisa lolos mengikuti perhitungan kursi dengan cara koalisi. Sehingga, bagi parpol yang bergabung cenderung tidak melebur menjadi suatu partai baru.
“Tak hanya itu, dengan PT ganda ini, komposisi fraksi-fraksi di parlemen tidak berada dalam perbandingan komposisi yang terlalu timpang,” kata Ketua Pansus RUU Pemilu ini.
Ia menyakini dengan pemberlakuan ambang batas ganda, tujuan membangun komposisi parlemen yang lebih sederhana tetap dapat diwujudkan, sebaliknya bagi fraksi-fraksi kecil juga tidak terancam kehilangan kursi di parlemen karena masih bisa menempuh melalui jalan koalisi bersama partai lain.