REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Korps Pegawai Republik Indonesia (Korpri) melakukan kampanye tanam pohon Jabon Merah sebagai bagian dari rangkaian peringatan hari ulang tahun ke 40 Korpri tahun 2011. Kampanye ditandai dengan kegiatan formal penanaman 3.000 pohon Jabon Merah di Desa Tangkil Kecamatan Citeureup Kabupaten Bogor, Selasa (6/12).
Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dalam sambutan tertulisnya menyampaikan terima kasih atas prakarsa Korpri menyelenggarakan acara penanaman dan pemeliharaan pohon saat memperingati hari jadi mereka.
“Kegiatan ini sangat tepat, karena bulan Desember adalah Bulan Menanam Nasional,” kata Zulkifli dalam sambutannya. Sambutan dibacakan Direktur Jenderal Planologi Kehutanan Bambang Soepijanto yang sekaligus Ketua Korpri Kementerian Kehutanan.
Zulkifli berharap, Korpri dapat menjadi pelopor dan penggerak masyarakat dalam menyukseskan gerakan penanaman dan pemeliharaan pohon. Caranya dengan mengagendakan kegiatan penanaman dan pemeliharaan pohon dengan baik, produktif, dan berkelanjutan.
Menurut Zulkifli, saat ini jumlah Pegawai Negeri Sipil atau anggota Korpri di seluruh Indonesia lebih dari lima juta orang. Apabila setiap tahun satu orang PNS menanam 10 pohon saja, maka setiap tahun ada 50 juta batang pohon yang ditanam oleh anggota Korpri.
Jumlah batang pohon yang tertanam bisa lebih banyak jika anggota Korpri mengajak keluarganya untuk turut menanam pohon.
“Misal per keluarga ada tiga orang, maka minimal setiap tahun ada 150 juta pohon yang ditanam keluarga Korpri, ini kontribusi yang luar biasa,” kata Zulkifli.
Dia menambahkan, selain pelestarian lingkungan, gerakan penanaman pohon mempunyai manfaat yang luas seperti mencegah terjadinya berbagai bencana alam, mulai tanah longsor, banjir, dan kekeringan.
“Karena itu gerakan menanam pohon harus kita kembangkan lebih lanjut,” ujar Zulkifli.
Bambang Soepijanto menyatakan, Korpri sengaja memilih jenis tanaman Jabon Merah untuk gerakan penanaman pohon yang dilakukannya. Alasannya, kata Bambang, pohon sengon yang biasanya menjadi primadona dalam kegiatan penanaman pohon kini mulai terkena penyakit.
“Sehingga kita cari pohon alternatif lainnya yang mempunyai kehandalan dan nilai ekonomis yang sama seperti sengon,” ucap Bambang.