REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo mengatakan terpilihnya Abraham Samad sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan keputusan politik. ''DPR itu lembaga politik, keputusannya pun pasti politis. Makanya, jangan dimasalahkan kalau keputusan pimpinan KPK dipolitisasi,'' katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/12).
Mengenai ketidakpuasan terhadap pimpinan terpilih, menurut dia bukan kesalahan DPR. Ini lantaran, Komisi III DPR RI hanya memilih dari delapan nama yang telah ditetapkan panitia seleksi (pansel). Kalau memang ingin menyalahkan, ujarnya, maka harusnya diarahkan ke pansel yang mengajukan nama sejak awal.
Semua calon yang diajukan pun mendapat hak yang sama dalam pemilihan. Makanya, ujarnya kalau pun DPR RI tidak memilih calon yang dikatakan dekat dengan kekuasaan, itu sepenuhnya menjadi pandangan dan keputusan DPR.
''PDI P tidak dalam posisi mayoritas, kalau kita jalan sendiri (mengusung calon) dan setgab ternyata kompak, selesai kita. Wajar kalau kemudian kita melakukan lobi,'' ujarnya.