Rabu 30 Nov 2011 14:50 WIB

Selasa Mendatang, Pegawai PT KAI Mogok...Tapi Kok Hanya Tiga Jam?

Rep: Eko Widiyanto/ Red: Siwi Tri Puji B
Kereta Api/Ilustrasi
Foto: Republika
Kereta Api/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO - Moda transportasi kereta api di seluruh Tanah Air, diperkirakan akan lumpuh selama tiga jam pada 6 Desember mendatang. Lumpuhnya perjalanan KA, bukan disebabkan oleh kerusakan sarana perjalanan KA. Tapi karena seluruh pegawai PT KA akan melaksanakan aksi mogok.

''Kami memang merencanakan aksi mogok. Rencananya, aksi ini akan dilaksanakan pada Hari Selasa, 6 Desember 2011. Aksi mogok akan dilaksanakan selama tiga jam, sejak pukul 05.00 hingga pukul 08.00,'' kata Ketua DPD Serikat Pekerja Kereta Api (SPKA) Daop 5 Purwokerto, Sugriyatno, Rabu 30/11).

Terkait dengan rencana mogok ini, Sugriyatno menyebutkan, saat ini pihaknya sedang melakukan sosialisasi pada masyarakat. Dangan adanya sosialisasi, diharapkan masyaarakat tidak akan kaget jika kemudian ternyata perjalanan KA yang ditumpanginya akan mengalami keterlambatan selama 3 jam.

Menurutnya, dengan adanya aksi tersebut, maka seluruh rangkaian KA, baik KA Penumpang atau KA barang, yang berangkat antara pukul 05.00 hingga pukul 08.00 pada Selasa (6/12), akan mengalami keterlambatan.

Dia menyebutkan, keputusan SPKA untuk melakukan mogok serentak tersebut, sudah menjadi kesepakatan seluruh SPKA di Tanah Air, mengikapi kebijakan pemerintah yang tidak segera merealiasasikan tuntutan karyawan PT KAI. Dalam tuntutan tersebut, mereka menuntut agar dalam pengoperasian rangkaian KA barang, PT KAI diizinkan menggunakan  BBM subsidi.

''Sesuai Peraturan Presiden No 9/2006, pengoperasian seluruh rangkaian KA mestinya mengunakan BBM subsidi. Namun kenyataannya, yang diizinkan menggunakan BBM subsidi hanya rangkaian KA penumpang. Sementara untuk rangkaian KA barang, tak boleh menggunakan BBM subsidi,'' jelasnya.

Dia menyebutkan, dengan adanya larangan tersebut, maka PT KAI kehilangan pendapatan sebesar Rp 460 miliar per tahun.

Meski demikian Sugriyatno menyebutkan, rencana mogok tersebut baru direaliasasikan bila pemerintah tetap mengabaikan tuntutan SPKA. ''Kita akan tunggu sikap pemerintah hingga 5 Desember. Bila pemerintah tetap tidak menanggapi tuntutan kami, maka aksi mogok akan kami laksanakan serentak,'' tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement