Sabtu 26 Nov 2011 19:51 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Tidak Otomatis Tekan Angka Kemiskinan

Rep: muhamad hafil/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Sejumlah pihak terkadang mengambil kesimpulan jika pertumbuhan ekonomi naik, maka tingkat kemiskinan otomatis berkurang. Faktanya, meningkatnya pertumbuhan ekonomi  belum menjamin berkurangnya kemiskinan.

"Pertumbuhan ekonomi tidak menjamin menuntaskan kemiskinan. Karena, kadang pertumbuhan ekonomi itu tidak tepat sasaran," kata  Direktur Statistik Ketahanan  Sosial BPS, Hamonangan Ritonga, di Bandung, Sabtu (26/11).

Di tempat yang sama, Kepala Biro Humas dan Hukum BPS RI, M Sairi Hasbullah, mencontohkan, Nilai Tukar Petani (NTP) yang semakin tinggi, secara umum memberi makna bahwa petani lebih diuntungkan. Namun, ia menyangsikan nilai NTP yang semakin tinggi tersebut menunjukkan bahwa kesejahteraan petani meningkat.

"Yang menikmati keuntungan NTP itu adalah kelompok petani tertentu. Belum tentu lapisan terbesar petani akan meraih kenaikan dari NTP tersebut," kata Sairi.

Sairi mengingatkan, jumlah petani di Indonesia yang mencapai angka 13 juta orang adalah petani miskin. Sebagai catatan, dalam beberapa penelitian ilmiah mengungkpakna bahwa ternyata semakin sejahtera petani yang berlahan luas, maka semakin terbuka kesempatan untuk melakukan ekspansi lahan yang mengorbankan lahan sempit petani miskin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement