REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Sampai September 2011, Provinsi Jawa Timur tercatat sebagai provinsi tertinggi kasus AIDS baru, yaitu 4.318 kasus. Diikuti Papua sebanyak 4.005 kasus dan DKI Jakarta sebanyak 3.998 kasus.
Direktur Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementrian Kesehatan, M Subuh, mengatakan secara prosposional, DKI Jakarta dan Jawa Timur jauh lebih rendah ketimbang Papua. Karena Jakarta dengan kurang lebih 10 juta penduduk, penderitannya sekitar 3 ribuan. Jatim kurang lebih 40 juta penduduk, penderitanya 4200. ''Tapi Papua dengan dua juta penduduk, prosporsinya 4000 kasus. Artinya ini seseuatu yang spesifik,'' tutur dia kepada wartawan Jumat (25/11).
Untuk itu Kementrian Kesehatan telah melakukan studi khusus di Papua untuk memperbaiki dari sisi bagaimana mencegah rantai penularan. Di Papua disebutkan penyebab AIDS hampir 99 persennya dari hubungan heteroseksual. ''Ini bedanya dengan daerah lain,'' tutur Subuh.
Dijelaskan faktor penyebaran AIDS yang paling besar adalah ketidaktahuan. ''Pengetahuan itu tidak semuanya identik dengan tingkat pendidikan,'' tutur Subuh.Dicontohkan seorang yang berpendidikan rendah tapi dia lebih rajin pergi ke posyandu, dia lebih tahu. Artinya pengetahuan ini adalah sesuatu kebiasaan yang mereka dapat. Ini yang diharapkan bisa mengatasi masalah AIDS.
''Begitu orang mengerti cara penularannya, dengan begitu masyarakat bisa sadar,'' kata Subuh. Ini yang disebut pengendalian rantai penularan dan yang terpenting.