REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pengamat politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Burhanuddin Muhtadi menilai, tak adanya tokoh yang punya magnet electoral yang kuat, khususnya di wilayah Jawa, menjadi kelemahan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) pada pemilu mendatang.
‘’Nasdem kekuatannya di tingkat infrastruktur partai dan sumbr daya mobilisasi media yang mereka punya. Tapi tak punya tokoh yang punya magnet electoral yang kuat, khususnya di Jawa,’’ katanya ketika dihubungi Republika, Jumat (11/11).
Dari 14 partai yang mendaftar Nasdem menjadi partai baru pertama yang dinyatakan lolos verifikasi oleh Kementerian Hukum dan HAM.
Burhanuddi melihat, dilihat dari infrastruktur partai, tak kalah dengan partai lama. Apalagi partai tersebut mengklaim sudah punya 100 persen cabang di tingkat kecamatan. Dari sisi finansial pun, partai tersebut cukup kuat. ‘’Apalagi banyak pengusaha, terutama yang belakangan bergabung,’’ tambahnya.
Keunggulan ketiga, adanya mobilisasi media massa. Ini berkat bergabungnya penguasa MNC Media Harry Tanoesoedibjo yang memperkuat kehadiran Surya Paloh yang menguasai Media Group.
‘’Sekadar lolos PT (parliamentary threshold/ambang batas partai), pasti. Tapi apakah kemudian menjadi pemenang, tidak lah. Partai baru. Terlalu ambisius untuk menjadi tiga besar. Karena dia kekurangan magnet elektroral di Jawa,’’ paparnya.