Selasa 08 Nov 2011 17:25 WIB

Hatta akan Terima Penghargaan dari Asia Society

Menko Perekonomian Hatta Rajasa
Foto: YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Menko Perekonomian Hatta Rajasa

REPUBLIKA.CO.ID,  SAN FRANCISCO – Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal, mengatakan Hatta Rajasa akan menerima Public Society Award dari Asia Society. “Beliau orang Indonesia pertama yang menerima award ini,” katanya kepada wartawan di San Francisco, Amerika Serikat, Senin (7/11) malam, atau Selasa (8/11) WIB, seperti dilaporkan wartawan Republika Nasihin Masha.

 

Penghargaan itu akan diberikan pada acara Indonesian Celebration Dinner di San Francisco, California. Kota ini dikenal sebagai kota yang banyak dihuni komunitas keturunan Asia. Dino mengakui acara semacam ini tak setiap saat dilakukan. Namun, sejumlah tokoh penting pernah diundang untuk memberikan pidato. Misalnya, ia menyebutkan, mantan presiden Bill Clinton, Sekjen PBB Ban Ki Moon, pengusaha baja Laksmi Mittal, mantan menlu Henry Kissinger, dan mantan menlu Colin Powell. Sedangkan Hatta, tak hanya akan memberikan pidato, tapi juga akan menerima penghargaan.

 

Dino menuturkan, Asia Society didirikan oleh John D Rockefeller III pada 1956. Saat itu Rockefeller, pengusaha minyak AS, menilai masa depan Asia akan pesat. Karena itu ia berinisiatif mendirikan lembaga nirlaba yang mengeratkan hubungan AS dengan negara-negara Asia.

Namun pada perkembangannya, perkumpulan ini lebih banyak diisi oleh warga Amerika Serikat yang berasal dari Asia. Saat ini Asia Society dipimpin bersama oleh Henrietta H Fore dan Ronnie C Chan. Fore adalah pejabat USAID dan Deplu AS. Sedangkan Chan pengusaha properti dari Hongkong. Selain memiliki sejumlah kantor di sejumlah negara bagian AS, Asia Society juga memiliki cabang di Hongkong, Manila, Melbourne, Mumbai, Seoul, dan Shanghai.

 

Dino mengatakan, Asia Society merupakan lembaga prestisius dan berpengaruh di AS. Menurut mantan juru bicara Presiden SBY ini, keturunan Asia makin banyak menduduki jabatan politik dan menjadi pengusaha besar. Kepala staf pemerintahan Barack Obama juga keturunan Cina. Sebelumnya, menteri perdagangan dan kepala staf Angkatan Darat AS juga merupakan keturunan Cina dan Jepang. Karena itu, katanya, Asia Society makin memiliki pengaruh di Kongres.

Hatta dikenal  trouble shooter dan problem solver

Dino mengatakan, di kalangan diplomat dan komunitas bisnis internasional, Hatta dikenal sebagai trouble shooter dan problem solver. “Misalnya, jika mereka menghadapi persoalan, maka sesama mereka akan bicara, ‘Coba hubungi Pak Hatta’,” katanya. Menurutnya, Hatta tak hanya dikenal berkepala dingin tapi juga bertangan dingin. “Beliau juga dikenal sebagai solution oriented dan memiliki sikap yang fair,” katanya.

Di AS, ujarnya, sikap fair itu sangat dihormati. Karena mereka sadar mereka tak harus selalu bisa memperoleh apa yang mereka inginkan, namun jika diperlakukan secara fair mereka akan menerima apa pun hasilnya. “Sikap fair ini sangat penting buat Indonesia,” katanya.

Penghargaan buat Indonesia

Saat ini, katanya, Hatta makin sering dibicarakan di komunitas internasional. Karena itu, penghargaan ini bukan hanya buat Hatta tapi juga buat Indonesia. Menurut Dino, Presiden SBY ingin agar mindset masyarakat internasional tak hanya Cina dan Jepang jika melihat Asia, tapi juga Indonesia. Dengan adanya award ini, maka orang juga makin melihat Indonesia.

Ia mengakui saat ini Indonesia sedang naik daun. Pekerjaannya sebagai duta besar pun makin mudah karena semua membuka tangan. “Dan di balik itu, Pak Hatta merupakan arsitek penting ekonomi Indonesia,” ujarnya.

 

Dino mengatakan Asia Society mencatat rekam jejak Hatta sejak lama, bukan untuk satu dua hal. Dalam suratnya pada 19 Juli 2011, Asia Society mencatat prestasi Hatta selaku Menko Perekonomian dalam memperkuat demokrasi, mengembangkan kesejahteraan rakyat, dan kemakmuran rakyat Indonesia.

Selain itu, Hatta juga dinilai berperan dalam memperkuat posisi Indonesia menjadi salah satu pemimpin dunia di sektor ekonomi sebagaimana mempromosikan nilai-nilai demokrasi. Mereka juga mencatat kebijakan Hatta saat menjadi Menristek (2001-2004) dan Menteri Perhubungan (2004-2009).

 

Acara penganugerahan pada Selasa (8/11) malam waktu AS atau Rabu (9/11) WIB diperkirakan akan dihadiri 300 tamu. Mereka adalah para duta besar negara-negara Asia dan sejumlah negara sahabat, pejabat pemerintah AS, utusan dari perusahaan-perusahaan penting di AS, para akademisi, tokoh budaya, maupun pengusaha.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement