REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur The New 7 Wonder Foundation, Jean Paul de la Fuente menegaskan tidak pernah meminta dana kepada pemerintah Indonesia. Apalagi jika hal tersebut dikaitkan dengan dicoretnya Indonesia sebagai official supporting.
“Kami tidak pernah meminta dana 45 juta dolar AS kepada pemerintah dan tidak tahu angka itu datang dari mana. Itu informasi yang salah,” kata Jean melalui konferensi jarak jauh yang dilakukan di bersama pendukung pemenangan Komodo (P2K) dan Jusuf Kalla di kantor PMI, Jakarta.
Yang terjadi, pihaknya menerangkan bahwa untuk menjadi host acara deklarasi dibutuhkan dana sebesar 45 juta dolar AS. Selain itu, disampaikan pula keuntungan yang bisa didapat dalam malam deklarasi itu mencapai 1 miliar dolar AS.
Menurut Jean, untuk penyelenggaraan malam deklarasi Kemenbudpar telah menunjuk konsorsium. Konsorsium kemudian meminta bantuan lisensi pelaksanaan acara itu yang besar dananya berkisar antara 7-10 juta dolar AS kepada pemerintah.
"Kalau konsorsium itu mampu tidak perlu minta dari pemerintah tapi bisa dari sponsor-sponsor,” katanya. Angka 7-10 juta dollar AS itu juga sudah diketahui berbulan-bulan oleh pemerintah sebelum menunjuk konsorsium dan sebelum mereka menyatakan keinginan pemerintah untuk menjadi host malam deklarasi. “Tapi informasi yang keluar diputarbalikan," katanya.
Menurutnya, pencoretan Indonesia dari official supporting merupakan keputusan sulit yang harus diambilnya. Tetapi, hal itu harus diambil pada Februari lalu karena adanya oknum pemerintah yang tidak menjalankan kesepakatan yang sudah diambil bersama.
“Kami tidak bisa percaya pada pihak yang secara tertulis sudah sepakat akan melakukan sesuatu untuk mendukung Komodo tetapi mengingkarinya di kemudian hari. Maka kami tidak bisa mempercayainya lagi,” katanya.