REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua DPP Partai Golkar, Priyo Budi Santoso menilai, pembentukan poros tengah tidak diperlukan. "Masih terbuka peluang untuk duduk bersama. Kita ini bersaudara, tak perlu kemudian bikin blok-blok. Seperti ada perang dingin saja. Nanti bisa kita cari solusi terbaik," katanya, di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (1/11).
Menurutnya, Partai Golkar terkait isu krusial di pembahasan RUU Pemilu pun tidak memberikan harga mati. Masih ada peluang untuk duduk bersama dan berargumentasi.
"Kita adu argumentasi, kita uji sahih di depan publik maunya seperti apa. Kita adu sahih juga di depan kampus. Dari situ kemudian masing-masing harus mau untuk menoleransi keinginannya, jadi jangan berpraduga yang lain-lain dulu," tambahnya.
Menanggapi isu pecahnya sekretariat gabungan (setgab) terkait pembahasan RUU Pemilu, menurutnya selama ini komunikasi di setgab baik-baik saja. Selain itu, katanya, tak semua hal kemudian harus diputuskan di setgab.
"Nyatanya banyak hal di DPR ini running saja alamiah, tak perlu dibahas dan diputuskan di setgab. Tapi kalau setgab ingin kongkow bicarakan masalah ini ya silakan saja. Tidak apa-apa dan tidak terlarang. Tapi jangan dipaksakan harus satu suara. Perspektifnya berbeda," ujar Wakil Ketua DPR RI tersebut.
Mengenai ancaman walk out dari salah satu partai koalisi, menurut Priyo, RUU Pemilu masih dapat disahkan asal kuorum. "Jangan malah mengajak partai lain untuk walkout. Tidak baik kalau saling boikot begitu," pungkasnya.