REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Sekjen Partai Demokrat, Ramadhan Pohan menilai, aksi kampanye dini calon presiden sebagai hal yang halal. Hanya saja, tidak pas dari aspek etika dan kepantasan.
''Budaya masyarakat kita tak suka dengan yang terlalu maju atau berlebihan. Kampanye dini bisa dianggap kemaruk kekuasaan. Ical, Prabowo atau siapa punlah, harus hati-hati di situ,'' ujarnya ketika dihubungi, Selasa (1/11).
Menurutnya, boleh saja melakukan upaya marketing agar dapat lebih dikenal masyarakat. Namun, itu bisa menjadi bumerang sehingga alih-alih dipilih pada 2014, masyarakat sudah jenuh dan bosan. Ujungnya, muncul antipati masyarakat terhadap calon tersebut.
''Padahal rakyat tahunya pemilu presiden 2014. Ini baru 2011, kok malah sibuk mikir ambisi sendiri. Publik anggap mereka egois,'' papar Ramadhan.
Ia menambahkan, ketimbang sibuk kampanye, lebih baik mereka yang niat mencalonkan diri pada pemilu mendatang melakukan langkah kongkret untuk rakyat. Antara lain, memberikan bantuan bencana yang kini banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.
Apalagi saat ini banyak sekali masalah sosial dan pendidikan yang membutuhlan kontribusi swasta. Termasuk bantuan dari organisasi masyarakat dan partai politik.
''Tapi kalau cuma aksi politik semata, stigma egois ke mereka jangan disalahkan. Mereka kok hanya peka dan peduli pada diri mereka sendiri. Bisa-bisa dianggap narsis malah,'' papar Ramadhan.