REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pengamat Politik Universitas Gadjah Mada Hasrul Hanif mengatakan, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) belum sepenuhnya percaya diri untuk resmi mengumumkan maju calon presiden pada 2014.
"Ical masih mengkalkulasi kekuatan politiknya, ia tidak serta merta kemudian mengumumkan dirinya untuk calon Presiden karena masih hitung-hitungan, sebab sampai kini belum ada survei yang membuat Partai Golkar cukup percaya diri," kata dia, Ahad.
Menurut dia, dalam beberapa survei yang dilansir, rata-rata partai politik yang memiliki suara tinggi tidak lebih 20 persen. "Ini tampaknya yang membuat tidak percaya diri, sebab ini berarti harus berkoalisi untuk maju," katanya.
Ia menambahkan pada 2014 nanti, persaingan Capres akan ramai, karena tidak ada satu kandidat yang popularitasnya memadai dengan dukungan partai politik yang kuat. "Tanpa mesin politik yang kuat sulit untuk menang," katanya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie meskipun diklaim para pengurus partai memiliki dukungan penuh dari seluruh DPD Partai Golkar, namun hingga kini belum mengumumkan secara resmi sebagai kandidat Presiden Partai Golkar.
Padahal dalam rapat pimpinan nasional beberapa hari lalu, pengurus teras Partai Golkar sempat mengharapkan nama Aburizal Bakrie diumumkan sebagai calon presiden partai berlambang pohon beringin itu.
Dalam survei yang dihelat Reform Institute, popularitas Aburizal Bakrie menempati urutan pertama dengan 14,5 persen mengalahkan Prabowo Subianto yang dipilih delapan persen responden.
Sedangkan survei Soegeng Sarjadi Syndicate perolehan popularitas Ical hanya 6,8 persen, jauh dari pendiri Partai Gerindra Prabowo Subianto yang berada di urutan pertama dengan 28 persen responden yang memilih. Bahkan popularitas Aburizal masih di bawah Mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani yang sebesar 7, 4 persen.