Kamis 27 Oct 2011 10:48 WIB

Pengamat: Mau Jadi Presiden 2014, Mahfud MD Terkendala Kendaraan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Stevy Maradona
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.
Foto: Antara/Widodo S Jusuf
Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris menilai peluang Mahfud MD menjadi calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres) sangat besar. Kendalanya adalah, Mahfud MD belum mempunyai kendaraan politik sebagai kunci menjadi kontestan Pemilu 2014.

"Kalau ada parpol, dia sangat berpeluang," ujar Syamsuddin kepada Republika di sela dialog publik Menyongsong Lahirnya UU Pemilukada di Jakarta, Kamis (27/10).

Hasil survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) pada Rabu (26/10), menempatkan Mahfud MD sebagai figur calon wakil presiden (cawapres) tertinggi dipilih responden, yakni 15,6 persen. Di bawahnya disusul Sri Mulyani 8 persen, Pramono Edhi Wibowo 7,1 persen, Din Syamsuddin 6,8 persen, dan Said Aqil Siradj.

Mahfud mendapat penilaian tertinggi karena dinilai memiliki kejujuran dan kepandaian yang lebih baik dibandingkan calon wapres potensial lainnya. Menurut Syamsuddin, Mahfud MD memiliki basis politik dan massa, sebab dulunya menjadi politikus PKB.

Karena itu, apakah dalam Pemilu 2014 nanti Mahfud MD balik kandang atau diusung PKB, hal itu menjadi peluang tersendiri bagi ketua Mahkamah Konstitusi itu. Jika hal itu terwujud, Mahfud hanya perlu mencari parpol koalisi agar bisa memenuhi syarat ambang batas Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014. "Masalahnya tinggal itu saja. Kalau mengandalkan PKB saja tidak cukup," kata Syamsuddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement