Selasa 18 Oct 2011 09:47 WIB

TNI Jadi Kepala BIN, SBY Dinilai Ingin Raih Dukungan Militer

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Stevy Maradona
Letjen Marciano Norman
Foto: Antara
Letjen Marciano Norman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strategi SBY menempatkan Letjen Marciano Norman sebagai Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) merupakan strategi untuk meraih dukungan militer. Sebelumnya SBY memberikan posisi itu kepada pihak Kepolisian yang dijabat Jenderal (Pur) Sutanto.

"Setelah citranya di mata sipil menurun, SBY ingin mendapatkan citra yang baik dimata TNI," ungkap Koordinator Kontras, Haris Azhar, Selasa (18/10). Dia mengatakan strategi politik pencitraan SBU tak akan berhenti, karena akan terus berlanjut sampai diakhir jabatannya.

Haris juga melihat kembalinya BIN ke tangan militer adalah bentuk ketidakmampuan Polri untuk mengelola lembaga intelijen negara.

Haris mengatakan kembalinya militer ke BIN sepertinya akan menambah peluang TNI untuk turun tangan dalam pemberantasan terorisme.

Saat ini sudah ada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan juga BIN. Ditambah lagi, SBY meminta panglima TNI mengaktifkan komando teritorial (Koter) di seluruh Indonesia untuk membantu penghimpunan informasi seputar terorisme.

Kepala BIN, Jenderal Sutanto mengakhiri tugasnya. Kini jabatan itu beralih ke mantan Dankodiklat TNI, Letjen Marciano Norman. Dia dikenal sebagai anak mantan Danpaspampres dan Pangdam Jayakarta, Norman Sasono.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement