REPUBLIKA.CO.ID,CINANGKA--Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau (GAK) di Desa Pasauran, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Provinsi Banten tidak dapat melihat visual GAK tersebut karena tertutup oleh kabut. "Secara visual kami tidak bisa melihat wujud GAK, karena ada kabut," kata Kepala Pos GAK di Cinangka, Serang, Anton Tripambudi, Senin.
Dia menjelaskan, sudah hampir satu pekan wujud GAK tidak dapat terlihat dari pos pemantau di Cinangka, sehingga asap yang keluar dari perut GAK tidak terlihat. "Akibat kabut yang menututpi GAK, kami tidak bisa melihat setinggi apa asap GAK, begitu juga dengan arah asap menuju ke selatan atau timur," katanya menambahkan.
Namun demikian masih menurut Anton, pihaknya masih bisa memantau kegempaan yang terjadi akibat aktifitas GAK selama 24 jam, pada hari Minggu kemarin. "Data Seismograf pada 16 Oktober 2011 mereka, 5. 403 kali gempa Vulkanik, enam kali tremor letusan, 75 kali hembusan. Dengan demikian total kegempaan GAK berjumlah 5. 484 kali," katanya.
Senada diungkapkan oleh warga Anyer, Kabupaten Serang, Marlina. Menurut dia, sudah beberapa hari ini dirinya tidak bisa melihat wujud GAK dari pesisir Pantai Anyer. "Biasanya dari Pantai Patra Sambolo Anyer ini, wujud GAK dapat dilihat, tapi sudah lima hari ini saya tidak bisa melihat, karena tertutup kabut," katanya.