REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Anggota Komisi I DPR RI, Hidayat Nur Wahid menilai, kehadiran wakil menteri bisa menjadi suntikan baru bagi peningkatan kinerja kementerian.

''Intinya saya bisa memastikan itu bagian dari upaya untuk mengkonsolidasikan dan memaksimalkan kinerja,'' katanya, ketika ditemui di rapat pimpinan nasional Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Jakarta, Jumat (14/10).

Kamis (13/10), presiden memanggil tiga orang yang dikatakan akan mengisi posisi wakil menteri di Kementrian Luar Negeri, Kementrian Budaya dan Pariwisata, dan Kementrian, serta Kementrian Kesehatan. Ketiganya, merupakan profesional di bidang kerjanya masing-masing.

Menurutnya, pengangkatan wakil menteri merupakan bagian dari pengefektifan kabinet. Pasalnya, beberapa kementerian memang memerlukan penguatan.

Misalnya, menteri kesehatan yang saat ini sedang sakit. Kemudian, menteri budaya dan pariwisata yang memerlukan sebuah terobosan agar Indonesia semakin dikenal dengan baik di dunia internasional. ''Kemudian kalau kementerian luar negeri itu saya tidak tahu alasannya,'' tambah mantan Presiden PKS ini.

Namun harus ada ketegasan mengenai kewenangan dan sistem kerja kementeriannya. Jangan sampai malah nanti saling mengganjal karena merasa sama-sama memiliki kewenangan dan punya otoritas dari presiden. Sehingga akhirnya tidak terkoordinasi dan malah menjadi masalah.

''Saya berharap presiden ketika menunjuk wakil menteri juga memberi kewenangan yang pasti. Apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dikerjakan. Bagaimana koordinasi dengan menteri supaya tidak terjadi hal-hal yang bikin kagok antara menteri dan wakil menterinya itu,'' ungkap Hidayat.

Ikuti Whatsapp Channel Republika