REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk memantau perkembangan reshuffle yang direncanakan Presiden SBY, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berencana menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) di Jakarta. Hal ini dilakukan agar setiap pengurus DPD mengetahui apa saja yang terjadi terkait perkembangan reshuffle.
"Ini penting untuk konsolidasi partai," ujar Ketua DPP PKS, Mahfudz Siddiq, di DPR, Jumat (14/10). Dia mengatakan nantinya pengurus daerah akan berkumpul juga dengan majlis permusyawaratan untuk memantau. MPP nantinya yang akan mengambil sikap akan kemana arah kebijakan politik partai. Sampai saat ini pihak PKS belum menentukan apakah akan tetap pada koalisi atau keluar.
Mahfudz juga menyatakan ada pihak internal PKS yang mengusulkan untuk keluar dari dari seluruh jajaran kabinet jika ada salah satu menteri dari PKS dicabut. Namun demikian, Mahfudz menyatakan itu hanyalah pendapat, bukan keputusan yang harus dijalankan kader partai.
"Kita sudah diajak berbicara dengan SBY, namun bukan pembicaraan seputar siapa menteri yang akan diganti," papar Mahfudz. Belum ada juga pengajuan nama dari PKS terkait siapa kader partai itu yang cocok menjadi menteri dalam kabinet SBY. Dia menganggap informasi seputar menteri dari PKS akan diganti hanyalah rumor yang tidak jelas kebenarannya. Informasi itu berkembang karena adanya pihak yang dianggap tak bertanggungjawab.